Keliling Asia, Bule ini Mampirin Desa Wonosalam. Kok Bisa?


Gelaran kegiatan Kenduri Durian Wonosalam atau Kenduren Wonosalam yang di gelar pada 7-8 Maret 2020 ternyata menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara. Terbukti pada acara Kenduren Wonosalam 2020 turis asal Spanyol dan Jerman datang khusus untuk menyaksikannya dari dekat.

Gina (Spanyol) dan Sebastian (Jerman) mengungkapkan bahwa mereka sengaja datang  ke Wonosalam karena penasaran melihat ada banyak durian yang disusun bertumpuk mengerucut dan diperebutkan banyak orang.

Tentu hal ini menjadi pengalaman baru bagi Gina dan Sebastian apalagi gelaran Kenduren Wonosalam 2020 juga menghadirkan kompetisi tari Jaranan khas Jawa Timur, Festival Ngopi Gratis 2020 Cangkir, dan Teater "Ludruk" oleh seniman Senior Jawa Timur Cak Kartolo.

Sebanyak 2020 buah durian dihadirkan dalam Kenduren Wonosalam 2020
Untuk merayakan tradisi tahunan ini, masyarakat Wonosalam menghadirkan durian sejumlah 2020 buah di lapangan Wonosalam dan menyajikan 2020 cangkir kopi di Kampung Adat Segunung Desa Carangwulung.

Kenduren Wonosalam memang cukup unik karena durian ditampilkan berbentuk seperti tumpeng raksasa. Selain tumpeng raksasa, ada pula 9 tumpeng berisikan hasil bumi yang dipersembahkan oleh masing-masing Desa untuk dihadirkan di Lapangan Wonosalam.

Menarik bukan? Jika kamu ingin mengikutinya silakan rencanakan perjalanmu di tahun depan ya! (DF)

Penulis: Dita Faisal
Jaringan Berita
Jaringan Berita Menjaring informasi menjadi berita yang faktual berdasarkan data yang sebenarnya.

Posting Komentar untuk "Keliling Asia, Bule ini Mampirin Desa Wonosalam. Kok Bisa?"