Turun Temurun, Beginilah Proses Pembuatan Tiwul dengan Cara Tradisional

Penulis: Ria M.


Makan nasi tiwul dan sambel hmmm rasanya keingat maknyus. Tapi tahukah kamu bagaimana pengolahannya hingga dapat dinikmati? Resep ini sudah turun temurun dijalankan. Yuk langsung dipraktekkan saja!

Pertama Singkong dikupas bersih. Setelah itu dijemur hingga kering kurang lebih satu minggu di bawah terik matahari langsung. Bisa menggunakan Anjang (wadah besar dari bambu), tampah, atau bisa dicantolkan di tali jemuran. Warga seringkali menjemur singkong di hamparan ladang beralaskan batang singkong yang ditata karena aman dari ayam, bebek, dan semut.

Jika terasa ringan dan bisa dipatahkan itu pertanda bahwa singkong sudah kering. Singkong kering direndam dua hari dua malam, jangan lupa ntuk mengganti airnya selama perendaman.

Selanjutnya ditiriskan ya dan tahap yang paling menantang adalah proses penghalusan dengan media lesung alias ditumbuk tradisional. 

Tahapan ini sudah banyak dilewatkan karena menguras tenaga, waktu, dan keterampilan. Saat ini proses pembuatan pati singkong sudah bisa diproses dengan mesin gilingan. Usai halus menjadi tepung lantas diguyeng hingga membentuk butiran-butiran sebesar telur ikan. 

Sayang, proses tradisional ini sudah tak dikuasai lagi oleh anak-anak muda karena teknik membuat butiran nasi tiwul membutuhkan keterampilan khusus dengan memerhatikan kestabilan posisi tubuh dan  keseimbangan goyangan. Kesemuanya perlu diasah berulang-ulang agar mahir.


Tahap pembuatan nasi tiwul yang terakhir adalah mengukus hingga matang. Jika butiran halus tadi sudah mengembang dan berubah warna kecoklatan atau kehitaman, artinya  nasi tiwul pun siap disajikan. Selamat menikmati.


Posting Komentar untuk "Turun Temurun, Beginilah Proses Pembuatan Tiwul dengan Cara Tradisional "