Sepak bola menjadi salah satu olahraga pemersatu bangsa. Kemampuan pemain mengarahkan si kulit bundar di lapangan mampu membuat penonton rela meluangkan waktu demi menyaksikan pertandingan sepak bola.
Sebagai salah satu penonton terbesar sepak bola, Indonesia tak pernah sekalipun kekurangan pemain yang berbakat. Sekolah sepak bola pun terus digandrungi untuk mencetak pemain-pemain handal.
Salah satu pemain sepak bola bertalenta dan pernah mengharumkan nama Indonesia lewat sepak bola adalah Purwanto Suwondo.
Purwanto Suwondo merupakan mantan penyerang Timnas diera 90-an hingga 2000 bersama Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto dan Eliie Aiboy.
Purwanto yang pernah membela Timnas di ajang Sea Games, Piala Asia, dan Pra Piala Dunia ini, nyatanya tidak pernah terbesit untuk menjadi seorang pesepak bola profesional.
Salah satu pemain sepak bola bertalenta dan pernah mengharumkan nama Indonesia lewat sepak bola adalah Purwanto Suwondo.
Purwanto Suwondo merupakan mantan penyerang Timnas diera 90-an hingga 2000 bersama Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto dan Eliie Aiboy.
Purwanto yang pernah membela Timnas di ajang Sea Games, Piala Asia, dan Pra Piala Dunia ini, nyatanya tidak pernah terbesit untuk menjadi seorang pesepak bola profesional.
Mempunyai seorang Bapak yang suka sepak bola, menjadi awal mula Purwanto mengenal dan cinta dengan sepak bola.
"Kebetulan saya menekuni sepak bola dari Abah saya yang punya lingkungan dari sepak bola juga. Jadi, diri situ saya ikut tertarik, walaupun Abah waktu tidak menyuruh saya main bola," Ucap Purwanto.
Memulai karir dari daerahnya di Lampung, Purwanto kemudian hijrah ke Jakarta untuk bergabung ke klub profesional, Indosemen.
Mulai dari situ perjalanan Mas Pur, sapaan akrabnya sebagai pesepak bola profesional semakin gemilang. Total ada 17 klub yang pernah ia bela sewaktu masih aktif menjadi seorang pemain. Klub Persija, Arema, Persikota, Semen Padang pernah merasakan jasa dari Purwanto.
Menyukai hal baru menjadi alasan mengapa Purwanto tidak bisa bertahan lama di sebuah klub.
"Waktu itu saya pindah klub, karena mencari tantangan. Jadi saya ini tipe orang yang suka tantangan. Dengan pindah klub juga saya belajar untuk bisalah, saya pindah dari klub ini ke klub ini," tutur Mas Pur.
Pengalaman membela Semen Padang menjadi hal yang paling mengesankan bagi Purwanto karena ia mampu mencetak 18 gol dalam semusim. Prestasi Purwanto inilah yang membuatnya dipanggil untuk membela Timnas.
Rehat sebagai pemain, kini Purwanto berprofesi sebagai pelatih di SSB Mitra Tunas Muda yang ada di Tumpang, Wlingi, Blitar.
Berbekal pengalaman luar biasanya, Purwanto membina para pemain muda untuk meningkatkan kualitas permainan sepak bolanya dengan ikhlas.
"Di Blitar itu termasuk SDM paling bagus untuk menjadi pemain sepak bola (kualitas), jadi eman-eman (sayang) kalau gak kita bantu anak-anak ini untuk sukses di depannya karena sudah banyak pemain dari Blitar juga yang masuk di liga," ucap pria bertubuh atletis ini.
Hebatnya lagi, di bawah arahan Purwanto banyak sekali bibit-bibit muda pesepakbola yang sudah matang permainannya yang kemudian dilirik bahkan ditarik oleh sebuah klub profesional tanpa harus membayar uang ganti pembinaan.
"Kebetulan saya menekuni sepak bola dari Abah saya yang punya lingkungan dari sepak bola juga. Jadi, diri situ saya ikut tertarik, walaupun Abah waktu tidak menyuruh saya main bola," Ucap Purwanto.
Memulai karir dari daerahnya di Lampung, Purwanto kemudian hijrah ke Jakarta untuk bergabung ke klub profesional, Indosemen.
Mulai dari situ perjalanan Mas Pur, sapaan akrabnya sebagai pesepak bola profesional semakin gemilang. Total ada 17 klub yang pernah ia bela sewaktu masih aktif menjadi seorang pemain. Klub Persija, Arema, Persikota, Semen Padang pernah merasakan jasa dari Purwanto.
Menyukai hal baru menjadi alasan mengapa Purwanto tidak bisa bertahan lama di sebuah klub.
"Waktu itu saya pindah klub, karena mencari tantangan. Jadi saya ini tipe orang yang suka tantangan. Dengan pindah klub juga saya belajar untuk bisalah, saya pindah dari klub ini ke klub ini," tutur Mas Pur.
Pengalaman membela Semen Padang menjadi hal yang paling mengesankan bagi Purwanto karena ia mampu mencetak 18 gol dalam semusim. Prestasi Purwanto inilah yang membuatnya dipanggil untuk membela Timnas.
Rehat sebagai pemain, kini Purwanto berprofesi sebagai pelatih di SSB Mitra Tunas Muda yang ada di Tumpang, Wlingi, Blitar.
Berbekal pengalaman luar biasanya, Purwanto membina para pemain muda untuk meningkatkan kualitas permainan sepak bolanya dengan ikhlas.
"Di Blitar itu termasuk SDM paling bagus untuk menjadi pemain sepak bola (kualitas), jadi eman-eman (sayang) kalau gak kita bantu anak-anak ini untuk sukses di depannya karena sudah banyak pemain dari Blitar juga yang masuk di liga," ucap pria bertubuh atletis ini.
Hebatnya lagi, di bawah arahan Purwanto banyak sekali bibit-bibit muda pesepakbola yang sudah matang permainannya yang kemudian dilirik bahkan ditarik oleh sebuah klub profesional tanpa harus membayar uang ganti pembinaan.
Kepada anak-anak didiknya, Purwanto selalu menekankan tiga hal agar menjadi pemain profesional yakni sikap, mental, dan kerja keras. (IR)
Posting Komentar untuk "Begini Sepak Terjang Purwanto Suwondo Pendiri SSB Mitra Tunas Muda Mandiri"